Kami sekelompok kartunis profesional yang telah lama berkiprah di ladang perkartunan Indonesia, kini berbagi kegembiraan dengan Anda semua para penggemar kartun di manapun Anda berada. Di Indonesia maupun di luar negeri; yang penting dapat terjangkau internet.
Skills yang ada di CartoonServices Team sebenarnya juga memiliki kompetensi untuk berbagai jenis kartun; seperti misalnya: gambar wajah (karikatur) maupun kartun/ilustrasi untuk keperluan presentasi, ilustrasi buku, komik, majalah, koran, kaos oblong, tas, mug, batik, dan lain-lainnya. Namun untuk sementara, kami fokus dulu pada pelayanan Karikatur Wajah.
Archive for 2011
Untuk Siapa Gambar Karikatur Wajah?
by
Admin
Digambar oleh Djoko Susilo |
Bila Anda menginginkan informasi lebih lengkap dan akurat, silakan klik di menu yang telah tersedia. Selamat bergembira bersama kami para kartunis yang siap membantu mengekplorasi gagasan-gagasan paling menyelinap dalam diri Anda agar dapat dimunculkan secara genuine dan terutama agar dunia tahu, siapa Anda.
Cartoon Services Team
Kartunis Indonesia Melukis?
Bukti bahwa kartunis Indonesia, khususnya para kartunis lepas, gelisah, sudah terlihat sejak tahun 1980-an. Maka ketika terjadi “Pertemuan Kartunis Nasional” yang bertempat di Balai Wartawan – Semarang, Jawa Tengah (sekarang: Hotel Ciputra-Simpang Lima) pada 1984-an, dengan agenda besar yang diusung: upaya pemberdayaan kartunis terkait dengan posisinya sebagai profesi, mudah ditebak apa yang terjadi kemudian: kartunis Indonesia “menggugat”. Menggugat pada siapa? Tentu saja menggugat pada pihak pemegang otoritas rubrik kartun di media atau redaktur penjaga gawang, supaya porsi pemuatan untuk karya kartun lebih diseriusi (kuantitasnya, diperbanyak). Salah satu rekomendasi yang dicuatkan saat itu adalah mengimbau media massa (koran dan majalah) memberikan peluang selayak-layaknya lewat penyediaan rubrik yang di dalamnya memuat gambar kartun sebagai menu rutin media tersebut.
Apakah imbauan dari para kartunis tersebut mendapatkan sambutan dari media cetak yang ada saat itu? Secara langsung, tidak. Namun bila dicermati secara bertahap, ada progresi yang terlihat. Bahkan secara kasar dapat dipersentasekan: media massa yang memuat kartun kurang lebih 70% dan yang tidak memuat sekitar 20%, sedangkan yang 10% kadang memuat kadang tidak.
Powered by Blogger.